Toraja, 7 November — Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah strategis dalam mengimplementasikan Memorandum of Understanding (MoU) antara IAKN Toraja dan Presbyterian University and Theological Seminary (PUTS) Korea Selatan. Acara yang berlangsung di Aula IAKN Toraja ini juga menjadi ruang perkenalan formal bagi STT STAR.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa IAKN Toraja. Diskusi menghadirkan dua narasumber, yaitu Pdt. Yoon Yong Ho, missionaris asal Korea Selatan yang memiliki hubungan dekat dengan PUTS dan kini menjadi bagian dari STT STAR, serta Salmon Pamantung, M.Th, Ph.D, akademisi IAKN Toraja dan penggerak kolaborasi internasional kampus tersebut.
Dalam pemaparannya, Pdt. Yoon Yong Ho menekankan pentingnya jejaring global dalam pengembangan pendidikan teologi. Dengan latar belakang sebagai alumnus PUTS dan pengalaman pelayanan lintas negara, ia menilai bahwa penguatan hubungan akademik antara lembaga Indonesia dan Korea Selatan akan membuka peluang besar bagi peningkatan kualitas kurikulum, riset, dan pertukaran sumber daya akademik.
Ia juga memperkenalkan keunggulan STT STAR, lembaga yang dikenal dengan fokus kuat pada pembentukan karakter pelayanan, pendekatan kurikulum berbasis penginjilan dan misi, serta hubungan internasional yang terus berkembang. STT STAR, menurut Yoon, siap membuka berbagai bentuk kolaborasi yang dapat memperkuat kualitas pendidikan teologi di Indonesia, khususnya dalam bidang pembinaan misioner lintas budaya.
Sementara itu, Salmon Pamantung menyoroti visi IAKN Toraja sebagai institusi teologi negeri yang memiliki tradisi panjang dalam pengembangan ilmu keagamaan Kristen di kawasan Indonesia timur. IAKN Toraja dikenal memiliki keunggulan pada pengembangan riset teologi kontekstual, pengelolaan program studi yang terakreditasi baik, serta komitmen dalam membangun jejaring internasional melalui MoU dengan institusi dari berbagai negara. FGD ini dipandang sebagai langkah nyata menuju implementasi kerja sama yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama diskusi adalah pengembangan akademik melalui kolaborasi lintas lembaga. Dalam konteks ini, muncul kesepahaman untuk memperkuat kerja sama khusus antara IAKN Toraja dan STT STAR dalam pengembangan Open Journal System (OJS). Rencana ini meliputi pertukaran reviewer, editor, serta pendampingan mutu jurnal ilmiah untuk meningkatkan standar publikasi kedua lembaga.
STT STAR diperkenalkan sebagai lembaga teologi yang sedang bertumbuh pesat, dengan komitmen kuat pada peningkatan mutu akademik, pengembangan OJS, serta penguatan sumber daya dosen. Kolaborasi dengan IAKN Toraja diharapkan menjadi momentum penting dalam meningkatkan kualitas jurnal ilmiah yang dikelola STT STAR, sekaligus memperluas jejaring akademiknya.
Selain itu, FGD juga membuka dialog mengenai potensi perluasan kerja sama ke berbagai bidang, seperti pengembangan kurikulum, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta penelitian bersama. Kerja sama dengan PUTS Korea Selatan, yang selama ini dikenal sebagai institusi teologi unggulan di Asia, menjadi peluang signifikan bagi peningkatan kualitas akademik IAKN Toraja dan mitra-mitra yang terlibat.
Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk merumuskan tindak lanjut konkret dari hasil FGD, termasuk penyusunan rancangan MoU tambahan dan agenda kerja akademik yang dapat diimplementasikan pada tahun mendatang. Melalui kegiatan ini, IAKN Toraja menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan teologi yang terus memperluas jejaring nasional dan internasional, sementara STT STAR menunjukkan kesiapan untuk berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan teologi di Indonesia.


